dongeng keur jaman kuliah baheula ....

NAMA : INGE SUSANTI
KELAS : DKV 2
MATA KULIAH : SEMINAR / SEMESTER V /VII
DOSEN : DRS. HARY LUBIS

SINOPSIS SEMINAR 01
TEMA : Daya Apresiasi Bangsa terhadap Suatu Karya Seni, Merupakan Bagian dari Aset Negara terhadap Pemeliharaan Identitas Bangsa.

Identitas Bangsa Indonesia nyaris sulit ditemukan dalam konteks dan bahasa yang jelas dan real bagi sebagian besar Bangsa Indonesia, sehingga dalam konteks praktis maupun operasional Bangsa Indonesia masih ragu-ragu dengan identitasnya sendiri, sekalipun sebagian orang-orang terpelajar mengetahui bahwa Bangsa Indonesia mewarisi Kebudayaan dan Seni yang benilai tinggi dari para leluhurnya, bahkan warisan karya-karya tersebut dihargai keberadaan nilainya hingga ke manca negara.
Namun, bangsa yang kian kehilangan identitas ini memandang fenomena tersebut dari sisi yang amat materialistis. Seolah dengan alasan menyelamatkan perekonomian bangsa, secara tidak sadar berani menjual identitas bangsanya sendiri. Kini orang-orang terpelajar pun yang memahami nilai jual ‘Karya Seni Bangsa’, marak kembali membuat karya-karya berunsur tradisional walaupun tanpa ‘identitas’ , pengetahuan yang tanpa penghayatan, pengetahuan yang hanya diperuntukkan untuk pempertinggi nilai jual. Falsafah bangsa menghilang, dan karya seni hanya sekerdar karya yang dapat meningkatkan harga dirinya saja yang rata-rata diukur hanya dari sisi materi saja.
Apa yang salah dari pendidikan kita? Apakah apresiasi dan pemahaman estetika bangsa yang menjadi penyebab ketidaksadaran kita terhadap identitas bangsa sendiri?
Dalam Seminar ini saya tidak membahas masalah identitas negara maupun falsafah negara secara khusus dan kongkrit. Tapi saya hanya menggarisbawahi proses apresiasi dan sekelumit masalah estetika yang berhubungan dengan kesadaran terhadap karya seni yang mengandung nilai abstrak mengenai identitas bangsa secara umum.


SINOPSIS SEMINAR 02
TEMA : Proses Kreasi yang Baik, Menentukan Integralitas Karya yang Baik


Mengetahui, mengerti, dan memahami suatu karya dimulai dari proses yang tidak sederhana dan tidak langsung jadi. Begitupun seharusnya dalam pembuatan karya, semua aspek harus dipikirkan dan dijalani hingga menemukan suatu titik optimal dimana karya tersebut mencapai pola integralitas yang utuh.
Proses kreasi dapat menggali berbagai aspek, dari psikologi sampai parapsikologi, mulai dari fisik sampai metafisik, bahkan hingga mencapai aspek transenden. Bila semua aspek proses terjalani dan ter-manage dengan baik, maka perolehan karya pun akan monumental.
Dalam Seminar ini, saya ingin mengumpulkan berbagai data yang dapat memperkaya khazanah informasi mengenai berbagai konsep pengkaryaan hingga menghasilkan suatu karya yang integral dari sisi fungsi maupun nilai.

** Ditulis Tahun 2004/2006

posted under |

No comments:

Newer Post Older Post Home